Updating Results

Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan untuk Minta Naik Gaji

Asa Citra

Careers Commentator
Meminta naik gaji itu ada seninya. Butuh pertimbangan, strategi, dan skill khusus agar kamu bisa mendapatkan sesuai dengan harapanmu. Yuk, pelajari triknya supaya tidak salah langkah!

Mengharapkan ada kenaikan gaji memang tidak salah. Namun, bukan berarti sah-sah saja untuk kamu sewaktu-waktu meminta kenaikan gaji. Tindakan sembrono seperti itu justru beresiko membuat atasan dan HRD tidak simpatik terhadapmu. Bukannya naik gaji, yang ada justru posisimu akan semakin sulit untuk berprogres di perusahaan.

Apakah Kondisimu Sudah Pantas untuk Naik Gaji?

Kamu tidak bisa tiba-tiba datang dan meminta kenaikan gaji kepada atasan. Bukan hanya ditolak, kamu bahkan bisa dianggap remeh. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan terlebih dahulu sebelum mulai mengajukan permintaanmu. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Kebijakan Perusahaan Mengenai Kenaikan Gaji

Kamu perlu mengetahui kebijakan perusahaan sejak pertama kamu direkrut, bahkan jika kamu hanya sebagai karyawan magang sekalipun. Tak jarang, perusahaan memiliki kebijakan spesifik mengenai penggajian dan kenaikan gaji. Sebelum meminta naik gaji, pastikan kamu pahami dahulu aturan ini. Jangan sampai, apa yang kamu minta tidak senada dengan aturan yang ada. Ini akan membuatmu tampak tidak professional dan kurang informasi.

2. Kesepakatan Kontrak

Untuk karyawan kontrak dan magang, biasanya besaran remunerasi sudah disepakati bersama. Ini berarti sangat kecil kemungkinannya kamu bisa meminta naik gaji sebelum periode kontrak berakhir, kecuali kamu bisa memberikan alasan yang valid untuk itu. Selain itu, tentu saja, kamu bisa minta angka tersebut untuk dinegosiasikan kembali saat akan diadakan perpanjangan atau pembaharuan kontrak.

3. Evaluasi Diri

Meminta naik gaji saat kinerjamu belum cemerlang hanya akan membuatmu tampak konyol. Oleh sebab itu, sebelum mulai menyusun rencana kenaikan gajimu, cobalah untuk melakukan evaluasi dan introspeksi terlebih dahulu. Apakah selama setahun belakangan ini performamu sudah mencukupi ekspektasi perusahaan? Apakah kamu selalu menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu?

4. Tingkatkan Kualitasmu

Meski performa kerjamu sudah mumpuni, cobalah untuk lebih meningkatkannya lagi. Kamu perlu membuat banyak orang terkesan agar mereka merasa kamu memang layak diberi tambahan remunerasi. Beberapa minggu menjelang waktumu mengajukan naik gaji, mulailah untuk lebih serius dalam mengerjakan tugas, membantu kolega, dan sebagainya.

5. Perbandingan dengan Salary Trend

Salary trend adalah kisaran gaji yang umum untuk suatu jenis dan posisi pekerjaan tertentu. Baik di level pengalaman maupun fresh graduate, setiap jenis dan posisi pekerjaan pasti memiliki tren tersendiri. Cobalah cari informasi ini dan bandingkan gaji yang kamu terima dengan salary trend yang ada. Jika angkamu masih di bawah rata-rata, kamu punya alasan yang lebih kuat untuk mendapatkan kenaikan gaji.

6. Range Gaji Perusahaan

Setiap perusahaan biasanya memiliki kisaran budget tersendiri untuk penggajian setiap posisi karyawan. Ini juga harus kamu perhatikan sebelum mengharapkan kenaikan. Misalkan gajimu sudah di kisaran tertinggi, maka kecil kemungkinannya kamu akan mendapat tambahan. Tentu saja, kamu boleh tetap mencoba peruntunganmu. Namun, setidaknya, kamu sudah paham bahwa tidak banyak yang bisa kamu harapkan.

Apakah Waktunya Sudah Tepat untuk Mengajukan?

Pemilihan waktu memegang pengaruh yang sangat penting untuk keberhasilanmu dalam mengharapkan kenaikan gaji. Oleh sebab itu, kamu perlu pintar membaca situasi untuk menentukan kapan sebaiknya permintaanmu itu disampaikan. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu kamu pertimbangkan:

7. Kondisi Keuangan Perusahaan

Secara logika, perusahaan mungkin tidak akan menyanggupi kenaikan gaji jika masih berada dalam kondisi finansial yang sulit. Sebaliknya, kondisi keuangan yang positif akan membuat perusahaan lebih mudah menyanggupi permintaan tersebut. Perlu diingat pula bahwa mengajukan permintaan kenaikan gaji saat kondisi perusahaan sedang buruk bisa beresiko membuatmu terkesan tidak memahami situasi.

8. Kondisi Atasan

Bagaimanapun juga, atasanmu adalah manusia yang memiliki perasaan. Diminta kenaikan gaji saat sedang stress beresiko membuatnya merasa kesal. Kamu harus mencari waktu yang tepat. Hindari mengutarakan permintaanmu saat load pekerjaan sedang tinggi atau saat mood beliau sedang buruk. Sebaiknya, pilih timing saat beliau sedang santai dan tenang.

9. Kapan Terakhir Kamu Naik Gaji

Tanpa ada aturan perusahaan, kenaikan gaji umumnya dilakukan setahun sekali. Bahkan jika kamu hanya seorang fresh graduate ketika direkrut, setahun bekerja sudah cukup memberimu hak untuk meminta tambahan imbalan kerja. Sebaliknya, sebagai karyawan experience yang belum lama naik gaji, meminta kenaikan lagi akan membuatmu terkesan tamak.

Menyampaikan Permintaanmu

Saat yang paling mendebarkan dalam meminta kenaikan gaji adalah saat kamu menyampaikannya. Agar tidak berjalan kacau, kamu bisa mengikuti berbagai tips berikut. 

10. Tunjukkan Prestasimu Selama Setahun

Evaluasi performa kerja adalah bekal penting yang tidak boleh kamu lewatkan untuk meminta naik gaji. Perusahaan butuh alasan logis untuk menimbang apakah kamu layak mendapatkan bayaran ekstra. 

Alih-alih menjelaskan secara umum, sampailah poin-poin secara spesifik pencapaian apa yang telah kamu raih selama setahun belakangan. Tunjukkan statistik atau data pendukung agar tidak terkesan membual. Dan yang lebih penting lagi, kumpulkan juga testimoni dan referensi positif dari para manajer dari divisi lain terkait. Ini akan semakin menguatkan posisimu untuk mendapat kenaikan gaji.

11. Tawarkan Kualitas Lebih

Agar kenaikan gaji terdengar menguntungkan bagi perusahaan, cobalah menawarkan hal lain yang bisa kamu berikan kepada perusahaan sebagai kompensasi. Misalnya, kamu akan menyelesaikan tugas lebih cepat dari biasanya atau mengusulkan cara kerja baru yang lebih efektif dan efisien. Namun, pastikan kamu bisa menepati janji tersebut seandainya mereka mengabulkan permintaan kenaikan gajimu itu.

12. Hindari Alasan Personal

Seringkali kamu memiliki alasan pribadi tertentu yang membuatmu merasa perlu dan ingin naik gaji. Namun, sekuat apapun itu, ada baiknya kamu tidak menggunakan alasan tersebut saat mengkomunikasikan pengajuan mu. Jika kamu cukup dekat secara personal dengan atasanmu, kamu boleh saja menyampaikan hal tersebut. Namun, jangan sampai menggunakan argumen tersebut sebagai alasan utama. 

13. Jaga Profesionalitas Jika Ditolak

Siap meminta, berarti kamu juga harus siap untuk ditolak. Saat mendapat info tersebut, jaga sikapmu agar tidak terlihat terlalu kecewa. Dan yang paling penting, jangan sampai performa kerjamu jadi berkurang karena kecewa. Apabila kamu merasa keputusan tersebut tidak adil, kamu bisa meminta penjelasan atau negosiasi lebih lanjut. Namun, tetap lakukan hal itu secara profesional. 

14. Jika Kamu Ada Tawaran Lain

Mungkin kamu berniat untuk resign dan pindah ke perusahaan lain bila permintaan kenaikan gajimu tidak dipenuhi. Boleh saja jika kamu ingin mengutarakan hal tersebut ke atasanmu. Namun, perhatikan caramu menyampaikan informasi tersebut. Sembari menjelaskan, ekspresikanlah bahwa kamu lebih berminat untuk tetap di perusahaan. Dengan begini, info tersebut tidak terdengar seperti gertakan atau ancaman. Tujuan dari pemberitahuan ini adalah supaya perusahaan bisa mempertimbangkan apakah akan membayarmu lebih atau membiarkanmu pergi. 

15. Tawarkan Alternatif

Kalau memang tidak bisa mendapat kenaikan gaji, cobalah untuk meminta benefit dalam bentuk lain sebagai alternatif terakhir, misalnya benefit kesehatan yang lebih tinggi atau fasilitas yang lebih memadai. Alternatif juga bisa berupa permintaan untuk ditempatkan ke project perusahaan yang lebih bonafit atau sebagainya. Dengan begitu, kamu tetap mendapat sesuatu yang lebih dari sebelumnya.

Meminta kenaikan gaji membutuhkan seni dan keahlian yang lebih tinggi daripada sekedar negosiasi gaji di awal rekrutmen. Meski demikian, skill ini harus diasah dan dikembangkan sejak fresh graduate untuk bisa memberimu karir yang progresif.